4# FREE TICKET TO KRABI , SOUTH THAILAND and The Journey inside it.

PART 4 (KAEWKORAWARAM TEMPLE &GOOD BYE, BANGKOK! )
Cerita sebelumnya klik disini!.
Kamis, 5 Januari 2017 

Hari ini adalah hari ke-2 berada di Krabi, rencana yang telah kami sepakati adalah, mengunjungi Kaewkorawaram Temple. Lokasi temple ini sesuai gps yang dipasang Kak Chaca, sangat dekat dengan hostel kami, dan setelah bertanya dengan abang manis penjaga hostel, ternyata dekat sekali. Hostel kami memang sangat strategis.

Kami menitipkan tas kami di tempat yang disediakan dan bergegas pergi menuju Kuil tersebut.
Cuaca sangat panas, dan aq mengenakan topi pantai yang sengaja aq beli di Serba 8000 disebelah mustafa Plaza. Hehehehe..

ZIKRIA STORY
Kuil Kawkorawaram 
Untuk masuk kedalam kuil ini harus mengenakan pakaian sopan dan tidak seksi, bahkan beberapa turis saja mengenakan selendang untuk menutupi paha-paha mereka. Hampir semua turis mengenakan rok thailand bergambar gajah.

Aq dan Kak Chaca, menaiki anak tangga satu persatu, dan mengelilingi kuil ini, berfoto dan mengabadikan beberapa video. Kak Chaca sendiri sibuk meminta aq untuk merekam videonya seolah-olah video dokumeter gitu, ntahlah.. susah nak cakap.. 😆😆😆😆😆😆

ZIKRIA STORY
Kuil KAEWORAWARAM dari samping Kanan
Setelah selesai mengelingi area kuil, kami masuk kedalam kuil. Ruangan kuil ini tidak terlalu luas, disisi kiri terdapat seperti panggung setinggi lututku, hehehe. Mungkin untuk tempat petinggi mereka jika duduk bersama dengan jamaahnya, atau mungkin saja untuk para biksu yang mengabdikan dirinya. Terdengar suara alunan doa dari seorang ibu usia paruh baya dengan menggunakan bahasa Thailand.
Suasana didalam Kuil 
Diatas lantai terhampar karpet merah polos dan dibagian depan terpajang foto mendiang raja Thailand yang besar sekali, tinggi bingkai photonya saja  hampir mencapai plafon. Aq salut dengan negara ini, sudah hampir sebulan lebih kepergian Raja mereka, namun mereka masih mengenang dan mengingat beliau. Sepertinya rajanya memiliki karakter yang baik sebagai seorang pemimpin.

Setelah puas berkeliling, kami keluar dari Pintu Kuil di sisi Barat, hehehhee.. (asala sebut saja karena sisi Selatannya juga tidak tahu dimana)
Kami melanjutkan perjalanan mencari gerai makan, dipertengahan jalan aq membeli 3 kotak kue dengan kemasan yang dicetak dengan tulisan Thailand, Harga 3 Kotak Oleh-oleh tersebut adlah 100 Baht senilai dengan Rp. 40.000,-. Harga dan rasa tidak perlu dirunsingkan, yang penting ada  oleh-olehnya. Lalu kami melanjutkan perjalanan dan makan dengan menu sederhana, Ikan dipotong kecil dan sayur  kacang panjang yang dipotong menyerupai  buncis. Untuk rasa bumbu dan rempah-rempahnya masih hebat di Indonesia.

Jasa Laundry di Hostel
Jam sudah menunjukan jam 3 sore, kami kembali ke hostel karena perut juga sudah mulai mules. Kak Chaca pun mengambil chasnya dan duduk berdekatan dengan loker tas, sedangkan aq lebih memilih berdiam diri diToilet. Sebelum masuk Toilet aq sempat melirik sebuah poster mini, ternyata di hostel ini juga menyediakan Laundry untuk tamu.

Estimasi harga per-Kg Baht 40 dalam rupiah adalah Rp. 16.000,- dan kalau dibandingkan dengan yang lain agak murah di Indonesia.

Bermeditasi di toilet membuat aq sedikit gugup dan tidak tenang karena dikhawatirkan mobil penjemput akan datang, saat keluar dari toilet, aq melihat penyapu yang mereka gunakan sangat mirip dengan penyapu yang dulu pernah kami gunakan di Malaysia di rumah mama Ivan.

Setelah selesai, 20 menit kemudian kami dijemput seorang pemuda, yang mengenakan topi. Dia menunggu dengan sabar, lalu kami diarahkan menuju mini Van berkapasitas 15 Orang, kami duduk di bagian belakang. Kak Chaca bersadar ke cermin disisi kirinya, sedagnakan aq disebelah kanannya, tas dan bawaan sudah diamankan. Van bergerak menuju sebuah hostel dan berhenti. Sepasang kekasih naik dan menyerahkan bawaan mereka kepada supir bertopi hitam itu.

Berhubung Van sudah penuh, salah seorang dari mereka harus duduk di belakang, sebut saja Xy, sambil meneggenggam sebotol minuman keras. Awalnya kami hanya saling senyum  dan Kak Chaca hanya diam karena kaca mata ajaibnya patah. hahahhaha.. karena aq sudah biasa mengahdapi sahabat yang bad mood, aq pun sibuk melayani diri sendiri sambil melihat jalan melalui kaca van depan.

Dipertengahan jalan, wanita disebelahku meminta izin untuk kedepan, sambil menunduk pelan dia berjalan menuju bangku kekasihnya dan berbicara sejenak, tidak lama kemudian dia memanggil supir dan meminta izin untuk ke toiket dengan bahasa yang sopan dan baik, tapi,,,
yang terjadi adalah sesuatu yang tidak kita duga, supir tesebut malah membentak dengan suara tinggi.

"NO!! NO!!" teriak supir gila, lalu menaikan volume radio mobil yang sedang asyik2nya mengoceh bahasa Thailand. Suasana didalam van seperti pasar gaduh. Mengerikan.
Aq dan Kak Chaca langsung kaget, kami tidak menyangka supiR ini kemasukan setan disore hari, kami diam dan memperhatikan pertengkaran kedua manusia berbeda ras dan moyang ini. Sampai pada akhirnya, wanita ini kembali duduk disebelah ku sambil memandang kami dengan memelas. Wanita ini berbicara pada teman sebalah kananya sambil mengeluarkan kalimat yang indah didengar ,
" this driver is fucking shit, and has no manner!"  tapi sambil berbisik, dna ternyata si supir gila mendengarnya dan berteriak kencang,
"You Fuc !! Fuck! " suasana makin memanas.
Kami dua hanya terdiam, lalu tiba-tiba saja mobil diberhentikan supir gila dipertengahan hutan, walaupun susana masih sore tapi saat itu memang sepi,  dan dia meluru keluar sambil berteriak dan membuka pintu penumpang dan meminta wanita itu turun jika ingin ke toilet, namun wanita disebelahku tidak bergeming dan tetap ditempatnya. Melihat sikap wanita itu, supir gila semakin menggila, dia berjalan kembali ke bagian depan mobil dan membuka tempat peralatan besinya di bangku dpan lalu mengambil sebatang besi panjang, dan memaksa masuk kedalam. Suasana menjadi riuh, dan dia mencoba masuk namun, seorang bapak berusia paruh baya menghalangi, dan pria itu berteriak dengan bahasa thailand kental, seperti anjing mengonggong kerasukan ditengah malam, dan wanita disebelah ku terus melawan ucapannya, dan sampai akhirnya, supir gila lelah sendiri, alalu masuk kembali ke bangkunya dan menyetir dengan laju, lalu menaikan volume radio mobil sehingga tidak terdengar suara apapun, gila sekali.

Sampai akhirnya dia lelah dan mengecilkan suara radio, dan terus menyetir dengan kencang. Selama itu kami diam dan aq sempat ditahan kak chacha agar tidak mengobrol dahulu karena suasan sedang panas ditambah Kak Chayca sedang badmood karena kaca matanya patah karena didudukinya..hhahaha, dan 30 menit perjalanan dilalui dengan suasana menyeramkan, Tuhan saja yang tahu. Akhirnya tiba disebuah tempat peristirahatan umum, supir gila sudah sadar, dia memberhentikan van tersebut dan mengizinkan beberapa orang untuk ke Toilet, beberapa orang  mengambil kesempatan memotret plat kendaraan itu, dan beberapa orang lagi diluar mobil. Bejaga-jaga jika ada kejadian yang tidak dinginkan.

Setelah selesai, perjalanan dilanjutkan, lalu aku pun memberanikan diri berkenalan dengan wanitu itu, aq lupa namanya, aq hanya ingat lucy saja, yang duduk disebelah kanan wanita itu, ternyata dia sempat merekam kejadian supir gila itu, mengerikan sekali. Kami akhirnya akrab dan mengobrol panjang, bercerita tentang raja ampat, hutan diindonesia, air terjun dan banyak lagi. Mereka kagum dengan alam Indonesia.

 Perjalanan berubah menjadi seru sampai akhirnya kami diturunkan di sebuah kios, disinilah episode kedua drama yang tidak pernah aq skenariokan terjadi dalam perjalanan pertamaku ke Bangkok. Kami sempat kebingungan kenapa lokasi kami diturunkan disitu, tidak ada yang ingin bertanya.
Kios mini tempat kami diturunkan 
Aku memberanikan diri bertanya dan jawaban supir gila, nantinya Bus Besar akan menjemput disitu. Selama 1 jam kami bertahan menunggu tidak ada kabar, beberapa dari kami membeli air panas untuk makan instan noodle yang sudah dibeli, lalu kami duduk sambil mengobrol santai.

Adek ini masih sempat membuat Mi Instan

 aq juga sempat izin ke toiletnya.Aq dan Kak Chaca masih berprisangka baik, namun,  tiba-tiba seorang wanita hamil yang sedang  menggendong balita menyampaikan kabar bahwa ada banjir besar yang membuat jalan rusak, dan tidak ada bus lagi yang tersisa. Bagai petir ditengah malam, sontak kami semua kaget. Bahayanya lagi, tidak ada kereta yang bisa mengangkut. Rasanya ingin nangis saja,tapi aq berusaha tenang, sedangkan Kak Chaca sudah murung, terbersit dalam benak kalau saat itu masih hari ke-2, masih ada 5 hari lagi tersisa. Aq sudah khawatir akan nasib selanjutnya.


Semua terdiam. Tidak ada yang ingin naik kereta. Sang wanita itu masih ngotot akan mengantarkan sehingga semua nya setuju, sampai akhirnya kami semua naik kembali, dan aq sempat meminta nomor wanita itu dan namanya, dari sekian manusia yang ada, hanya dia yang bisa berbahasa Inggris.

suasana setela kami tau bahwa jalan ditutup  karena banjir
Miris rasanya tidak faham dengan apa yang mereka ucapkan. Dan 20 menit kami lalui sampai tiba distasiun kereta, semua barang diturunkan, aq dan beberapa orang bergerak menuju loket tiket, tidak ada satupun tiket yang bisa dijual, karena kereta tidak bisa melanjutkan perjalanan disebakan banjir tersebut, lalu kami kembali ke lokasi tadi, tapi mobil dan supir sudah kabur,  tanpa merasa bertanggungjawab supir itu meninggalkan kami. Dan kami terlunta-lunta disana. 15 Orang turis terlantar, begitulah kondisi kami. Tuhan saja yang tahu.

"Ya allah, ujian hebat apalagi ini!" ucapku dalam benak.
Kami berkumpul didepan stasiun kereta, mencoba menghubungi si ibu hamil. 3 kali panggilan pertama dan kedua wanita tersbut menjawab, panggilan ketiga diacuhkan. Sampai akhirnya Lucy yang empunya handphone sudah give Up.

Disaat suasana riuh, muncullah seorang pria yang menawarkan diri mendengarkan keluhan kami, tapi sampai akhirnya dia sendiri tidak mengerti bahasa Inggris. Salah seorang temannya mencoba masuk dan menejemahkan, akhirnya diambil keputusan kami akan diantar ke stasiun bus tersebut, dan akan ke bangkok dengan tambahan biaya 1000/orang. Spontan q kaget karena uang bath tidak cukup, aq hanya punya 1900Baht saat itu, dan masih ada beberapa hari lagi. Aq berfikir keras harus bagaimana. Dikarenakan Kami berdua, aq juga harus mengikuti masukan kak Chaca, Aq pun setuju dan akhirnya kami tiba  di Stasiun Bus Wang Kung, menaiki sejenis mobil berbentuk pick Up dan ada penutupnya di bagaian belakang lengkap dengan 2 baris bangku untuk kapasitas 15 Orang berukuran langsing.

Sampai dilokasi, suasana gelap dan terlihat beberapa Bus Besar sedang Parkir, aq pun memberanikan diri untuk mendekati penjual makanan, yang sedang sibuk melayani beberapa supir bus dan penumpang. Suasananya mirip sekali dengan pemberhentian bus di Palembang, aq mencoba berkomunikasi dengan ibu berkerudung, namun sang ibu tidak mengerti bahasa Inggris, namun.. aq tidak lelah berusaha. Sang Anak juga membantu, sampai akhirnya ada seseorang supir yang bisa berbahasa melayu, sambil mengunyah nasi dia menjawab beberapa pertanyaan yang aq tulis dibukuk notaku. Sungguh saat itu aq hanya membawa pena biru dari Kantor.

" Nak Pegi mana?"
"Nak Pegi Bangkok!, bas kito tak de. nak beli ticket kat sini!"
" Oh .. sini tak jual ticket Bas!" ucap bapak itu . Aq spontan kaget, ternyata pria itu juga penipu. Malang sekali nasib di negara orang seperti ini.
" Macam mana nak beli ticket kat sini? berapa harga ticket pegi Bangkok pakcik?" dengan logat malaysia kental.
"OH, 500 Baht je, kalau mahalpun 700Baht. Tak mahal sangat!" mahal sekali tiketnya  dalam hati, namun tidak semahal si abang penipu itu.
"Tapi cuba tanya ngan lelaki kata sana, dia boleh bantu cari Bas yang free(kosong) seat lah!" sambil mengarahkan ke arah utara ruangan itu, sambil memnita temannya yang sudah selesai makan untuk mengantarkanku. Saat itu aq hanya sendiri, sedangkan kak Chaca masih shock dan bersama yang lain, kali ini aq tidak bisa diam... dan aq berjalan ketempat yang ditunjuk. dan syukur sekali penjual tersebut anak remaja berbadan tinggi dan bisa berbahasa Inggris mesti terbata-bata, tapi menurutku itu sangat membantu karena aq bingung harus bahasa thailand seperti apa.
" Hallo, do you sell ticket to Bangkok?"
" Sorry, i dont sell.. buuut... hmm.. eee.. i can call the office to you!" dia menjawab dengan sedikit terbata-bata.
sambil berjalan keluar ruangan dan menanyakan ke temannya dengan bahasa thailand, lalu mengambil telefon dan bertanya singkat lalu menutup telfon dan berjalan kearah kami berdua.
" hm,, the ticket only 2, but tomorrow morning 7.00 am!"
aq bingung seketika karena kami ada 14 Orang, bagaimana mungkin hanya aq dan kak Chaca yang mengambilnya.
" No Other ticket?" tanyaku lagi dengan wajah memelas.
dia meninggalkan kami dan menelpon, lalu menghampiri kami sambil berfikir kosa kata bahasa inggris apa lagi yang akan diucapkan.
"Tommorrow, there is 20 seat but 2.00pm!" duh.. makin setres aq kalau menunggu 1 harian disana, kalau ditanya aq mau, tapi temen2 yang lain bagaimana.
Tidak lama kemudian Sepasang bule menghampiri kami dan bertanya
"Do you wanna go back to krabi and share the cost?" tanya nya.
"How much the cost is?"
"3000 Baht, all of us 8 Persons!" ucapnya.
"Let me think first, just wait us!" aq lirik sekelilingku, ramai sekali orang dan cukup aman jika bermalam disitu. ku lihat si cew dan cow yang berantem dengan supir gila sedang makan.
Aq meminta izin kepada si remaja yang baik hati itu, yang sudah berbahasa inggris mati2an hanya untuk membantu ku, dan aq kembali ke tempat awal, kulihat kak Chayca sedang duduk di bangku. Terlihat wajahnya murung dan lelah, aq meminta saran untuk menginap saja, Kak Chayca diam sejenak. Tiba-tiba ibu berhijjab penjual makanan memanggilku.
"Ada bilik kah? tidur kat sini , kat bilik saya!" seandainya saat itu aq sendiri aq akan setuju. Aq menolak halus tawaran ibu tersebut. Baik sekali mereka.  Tapi aq komitmen dengan keputusan kalau travel berdua harus sepakat. Dan akhirnya kami mengambil keputusan kembali ke Krabi malam itu juga dan tidak berfikir panjang kalau kami akan melalui perjalanan yang tidak disangka-sangka.

Tanpa pamit dengan remaja baik itu dan ibu berhijab (Krabi ramai muslim), kami meninggalkan tempat itu. Saat itu kami sudah menghabiskan 2 jam dan jam sudah menunjukkan jam 11. 30 Malam. Bahu ku sudah lelah menggendong tas pink seberat 10 Kg kesayanganku. Kak Chayca dan aq kembali naik mobil  tadi. Kami berjalan meninggalkan tempat itu. Bapak penyelamat saat supir gila mau membacok wanita pemegang botol bir juga sudah dianter ke bandara surathani, karena mereka mengejar flight besok kembali ke negara mereka. Tersisa peserta 8 orang. Kami sempat terdiam dan tidak saling kenal, karena dari awal kami duduk terpisah. Saat itu hujan rintik-rintik dan bagian belakan mobil yang terbuka sempat membuatku basah, karena aq yang duduk dibangku akhir. Aq dan kak Chayca berkenalan dengan mereka, dan ternyata mereka dari China, jerman dan paris. Sungguh malam luar biasa yang menemukan kami dimobil itu. Bukan mobil sih, pick Up dikasi atap tapi dibelakang masih terbuka. Nah , diindonesia hanya ada di perkampungan. Aq dan beberapa orang sempat berteriak seperti orang gila di belakang karena sudah kesal sekali. Rencana yang dibuat tidak berjalan seperti yang diinginkan. Mobil terus berjalan, sampai akhirnya berhenti di pertengahan jalan, didepan rumah dan warung kecil yang sudah tutup. Kami diminta turun dan pindah mobil. Awalnya aq ragu karena tidak ada kesepekatan seperti ini. Abang penipu juga meminta bayaran, spontan kami menolak, kami akan baya jika kami sudah sampai. Bayangkan saja jika dibayar 400Baht padahal kami masih di surathani, bagaimana nanti nasib kami. Akhirnya kami sepakat membayar 300Baht dulu, padahal jika dihitung-hitung 3000 Baht maka kami membayar 333/ Baht.  Namun abang penipu berdalih kalau dia tidak punya uang kecil. Kali ini keikhlasan diuji, uang 200 Baht melayang dengan saksama.

Pindah ke mobil kedua membuat kami semakin khawatir, karena supir nya seorang kakek Tua berbadan gemuk dan berkacamata. aq sempat berfikir malam ini malam terakhir aq hidup. Wajah ummi, nida, niza, abang  sempat terbayang di benakku. Aq sempat membayangkan peristiwa-peristiwa jelek yang pernah aq baca dari artikel travel.Saat itu aq hanya berserah kepada Allah, semoga aq selamat sampai ke Krabi. Kak Chayca naik ke Mobil, namun teman dari abang penipu salah memasukkan tas kak Chayca kedalam drum biru yang mirip seperti tempat sampah, dan tidak menyadari ada air didalamnya sehingga tas Kak Chayca basah pada bagian bawah.Aq sedikit berteriak kecil dan memberitahu kak Chayca hal itu, Kak Chayca hanya terdiam kesal.

Perjalanan kami lanjutkan, lampu mobil masih menyala. Jalanan saat itu sepi sekali karena sudah menunjukkan pukul 12.14 am. Sudah malam dan posisi duduk aq dan Kak Chayca behadapan, lalu disebelah kiri aq traveler dari China, mereka sepadang kekasih, disisi kiri cowok china ada traveler dari Paris, namanya aq lupa. aq lupa nama mereka semua. Sedangkan kak Chayca sendiri, disisi kanannya Lucy dan pacar dari bule yang duduk disebelah 2 turis china dikiriku. Selain kami didepan ada si wanita yang berantem dengan supir gila dan pacarnya.

Awalnya jalanan yang kami lalui penuh dengan lampu, perumahan dan bapak supir membawa mobil dengan santai, namun semakin jauh, mobil berjalan dengan cepat dan suasana jalan berubah sedikit demi sedikit menjadi hutan, aq lupa kalau kami tadi sore  juga melewati hutan. Aq dan Kak Chayca saling berpandangan dengan pandangan yang penuh kekhawatiran.
Aq menyodorkan tanganku dan mengucapkan kalimat yang tidak akan aq ucapkan lagi jika aq nanti akan travel keluar negeri.
"Kak, kalau nanti ada apa-apa, kakak jangan tinggalkan aq ya! kita tetap sama-sama ya kak!" aq dengan tegas mengucapkan kalimat yang sangat mengerikan untuk aq ucapkan.
"Iya, zik! apapun itu kita tetap berdua zik!" kalimat kak Chayca membuat aq tenang. Kak Chayca dan aq mulai mengemas diri kami dengan bekal yang benar-benar kami persiapkan. Aq memakai jaket parasutku, dan memasukan kamera, passport, SJ Cam kedalam kantong ku. Lalu mengambil uangku dan menyelipkan didalam anak jilbabku. jaket pink aq persiapkan dengan semua yang penting, dompet kecilku aq selipkan dipakaian dalam bagian belakang. aq melirik kak Chayca yang juga sedang sibuk mempersiapkan dirinya, semua kartu diselipkan ditempat aman, dan gerak-gerik kami membuat Lucy terheran-heran.
"Why are you wearing 2 jacket?" tanyanya sambil melihat diriku.
"Yes, I felt Cool!" ucapku. padahal didalam hati ini sudah berdebar.
Lalu aq dan Kak Chayca membuat video, seolah-olah kami sedang di camp pengungsian. Totalitas.Lalu kami semua berselfie ria.  kami berdua mencoba menenangkan diri seketika. Saat kami sedang tertwa ria, tiba-tiba lampu dipadamkan. Seketika kami semua terdiam.
Aq hanya berfikir kalau ini adalah petanda kawasan yang dimasuki tidak aman.
"Sudahlah, ya allah apapun itu lindungi kami berdua ya allah!" ucapku. sambil melihat sekeliling kami dari bagian belakang yang terbuka.
"Hutan gelap semua!" ucapku dalam hati.
Terbayang dalam fikiran ku kisah penjual ginjal yang selalu ku baca di blog . Semua hal buruk melintas dibenakku. Hanya tuhan yang tahu.
Rasa parno juga sempat membuatku takut, bahkan Kak Chayca dan beberapa teman yang sempat bermain HP saja aq larang karena cahaya yang muncul dari layar tersebut dikhawatirkan akan memancing penjahat yang melihat kami.
"Agh , entahlah!" hanya tuhan yang tahu perasaanku saat itu. Mataku mengawasi pintu belakang songthew yang berbentuk mirip Sudco Medan. Terlebih lagi song Thew tersebut berjalan tidak sekencang yang kami harap. Perkiraanku sekitar 40km/Jam. Sangat lambat dan bahkan memungkinkan jika aq sendiri yang melompat dari pintu tersebut tidak akan jatuh terguling-guling seperti adegan didalam film Bollywood yang selalu aq tonton.

Sangkin lambatnya, si traveller Jerman saja bisa membuang hajat kecil dengan cara berdiri membelakangi kami dipintu masuk, sedangkan kekasihnya memegan erat piggulnya. Bayngkan saja pipis dalam kondisi berdiri tangan kanan memegang besi diatas pintu masuk, tangan kiri memegang celana. Kaum lelaki mudah melakukannya berbeda dengan kaum perempuan. hehehe.. 😖
Aku tidak bisa mengabadikan 1 momenpun karena hapeku sudah mati duluan. hahaha..
Hanya ini momen yang sempat diambil, aku ingat Kak Chaycha sempat memposting photo kami semua di fb, Fb kak Chayca tentang momen ini.
Gelap sekali, terlihat bahagia padahal dihati sudah ketakutan tingkat dewa..😢

Perjalanan selama 3 Jam melintasi hutan yang gelap sungguh membuatku tidak nyaman, beberapa kali saat terlihat bayangan lampu dari balik2 pohon, aq merasa was-was, dan jika ada cahaya motor dari kejauhan di belakang song thew kami, aq bersiap siaga untuk mengingatkan yang lain karena khawatir jika itu adalah orang-orang jahat. Aq melirik pasangan china disebelahku. Mereka berdua berpelukan, sedangkan pasangan Jerman di sebelahnya duduk berhadapan. Kak Chayca dan Lucy sibuk memainkan Hp mereka masing-masing dibalik tumpukan tas yang disusun agar cahaya hp mereka tidak terlihat. Sepanjang perjalanan yang memakan waktu hampir 3 Jam aku lewati dengan sikap siaga 1, tidak semenitpun mata ini terpejam.

3 Jam kemudian akhirnya kami memasuki kawasan pemukiman, saat itu jam 3.00 am dan kami melintasi kantor yang terletak disebelah kuil WATKAEWARAM. Seketika itu juga aq bersyukur sambil menghela nafas lega. Aq dan Kak Chayca  diturunkan berdekatan dengan hotel XXX (Aq lupa namanya) dan berhubung kakiku sedang lecet, aq berjalan pelan. Kami berdua memberikan sisa Ongkos sebesar 400Baht dan mengucapkan thank You dan Kap Kun Khap kepada bapak supir yang tidak bisa berbicara bahasa Inggris tersebut, kalau tidak salah dan berjalan pelan menuju PAK-UP hostel. Kami juga melintasi beberapa pria bule yang mabuk. Salah seorangbya malah sempat menyebutkan harga 1000 Baht  (Rp 400.000,-) untuk kak Chayca. Kami acuh dan tidak peduli karena tujuan utama adalah PAK-UP hostel. Saat tiba di Hostel tersebut ada beberpaa orang pria Bule yang belum tidur. Mungkin mereka baru selesai tahajud..ntahlah...

Didepan Hostel kami berdiri dan sepakat Kak Chayca yang akan bicara, kami masuk dan menghampiri meja resepsionis, saat itu ada pria gemuk, seorang pria kurus dan seorang wanita berkaca mata dengan wajah oriental. Kak Chayca menjelaskan kejadian tersebut dengan jelas dan meminta uang tersebut kembali, namun wanita berkacamata menolak halus dan menawarkan kami untuk menginap 1 malam dan memberikan kami tumpangan untuk mandi dulu, tetapi dengan tegas Kak Chayca menolak dan meminta uang kami kembali. Akhirnya dengan wajah datar wanita itu mengambil uang dari laci dan menyerahkan 1200Baht (Rp. 480.000,-) kepada Kak Chaycha. Saat itu juga Kak Chayca menerima dan menanyakan lagi apakah kami boleh menumpang mandi, wanita itu sempat terlihat kesal, dan bertanya kenapa kami masih mau menumpang mandi sedangkan kami tidak mau menginap dan hanya mau uang kami kembali. Pada intinya dia heran sih, kenapa kami kok jahat gitu, tapi karena dia baik dia tetap mengizinkan kami mandi di Hostel tersebut. Jika kalian searching nama hostel ini kalian pasti bisa melihat hostel ini tinggi rattingnya yaitu 9.3. Aq saja sempat tergiur, namun karena harag 1 malam di hostel ini agak mahal, sekitar Rp. 170 rb an untuk Single Bad. (Dorm Room) aq batalkan. hehehe.. kan hemat duit..😎

Saat kak Chayca mandi, wanita itu menghampiriku yang duduk termenung di bangku yang terletak di depan meja resepsionis. Dia menanyakan kronologisnya, dan dengan detail aq menceritakan semua kejadian dengan bahasa Inggris yang tiba-tiba saja lancar. Sampai dia sendiri merasa kasihan, kami berdua mengalami hal itu. Dia mengatakan bahwa dia minta maaf jika kami harus mengalami hal tersebut dan dengan hati malaikatnya dia menawarkan kami tidur di hostelnya, karena saat itu sudah jam 3.30 am. Aq menolak halus karena aq harus diskusi dulu dengan Kak Chayca, dan saat itu juga Kak Chayca turun dari lantai 2, spontan aq melirik Kak Chayca dan menanyakan penawaran sipemilik Hostel yang baik hati itu. Kak Chayca awalnya sempat menolak karena segan namun si pemilik hostel tetap bersikeras karena murni ingin membantu, dan saat itu juga rasanya ingin menangis, masih ada orang baik seperti kisah-kisah  yang aq baca di artikel-artikel backpacker dari beberapa blog. Kak Chayca setuju, namun ada lagi yang membuat terharu, kasur yang tersisa  hanya 2,  terletak di 2 kamar yang berbeda. Kamar khsusus perempuan dan Kamar gabungan, berhubung aq berhijab, Kak Chayca meminta aq ditempakan dikamar khusus perempuan, dan ternyata kasur itu adalah milik si pemilik hostel, sedangkan Kak Chayca di Kamar gabungan yang ada prianya. Sejujurnya aq mau disitu, agar bisa melihat bule2 ganteng.. hahahhaa tapi kita kan lagi dalam kondisi menumpang. Harus tahu diri sedangkan si pemilik hostel tidur berdua dengan pacarnya yang ternyata dari tadi duduk sambil tiduran didepanku. Ya ampun malu banget. Hahahahahha..
Setelah pembagian kamar, kakak pemilik hostel memberikan 1 kunci untuk loker, padahal loker itu seharusnya disewa, tapi kepada kami dia menyerahkan dengan gratis, Baik banget. Aq pun diberikan 1 handuk untuk digunakan mandi, sedangkan Kak Chayca menungguku bersamanya di ruang santai dilantai 1, saat q mandi, dengan fasilitas yang nyaman. Mandi air hangat, sabun dan shampo sudah tersedia. Sangat indah hikmah yang aq dapatkan dari semua kejadian. Setelah selesai mandi, aq mendengar suara wanita yang sedikit mengerang dan mendesah, dalam otaku sudah berfikir yang aneh2 saja, dan semakin aq berjalan ke lorong pintu keluar suara tersebut makin jelas, aq sudah mempersiapkan mental jika aq harus meilhat hal yang tidak aq bayangkan, allah saja yang bisa mengampuniku, dan saat suara tersebut makin jelas, terlihat sepasang wanita dan pria sedang duduk berdua, sedangkan tangannya memijit pergelangan kaki wanita itu. ternyata wanita itu terkilir. hahahahhaha.. sambil meringis kesakitan karena dipijit-pijit pria itu, Ya ampun apa-apaan lah sidika ini. hahahhahahaaaaa..

Setelah aq turun ke lantai 1, Kakak itu menemani kami menuju kamar masing-masing, nama-nama ruangannya menggunakan nama-nama mata pelajaran, kamar kak Chayca adalah kamar ke-2 dilantai 2 sedangkan kamarku kamar ke-5 dan sangat dekat menuju kamar mandi umum.

Lorong di Hostel Pak-Up, Krabi, nama kamar diambil dari nama atau istilah Science..😎


PE adalah nama kamarku, dan isinya Wanita semua tidak Campur dengan  pria 😊
Suasana di hostel ini sangat tenang meski kakak pemilik bilang kadang ada tamu yang mabuk yang suka lupa diri melakukan maksiat dihostelnya meskipun dia sudah mengingatkan, bahkan kadang ada tamu yang mabuk yang dengan percaya diri melakukan hubungan s*X di balkon atau ditempat yang dirasa mereka nyaman. Aq hanya bisa senyum simpul, karena budaya barat bukanlah seperti budaya orang-orang Asia. Setelah dia mengantar kami brdua dia pamit untuk tidur dikamar pacarnya. Dan aq pun masuk kekamar ku, kasurku ditingkat 2. Kasurnya terbuat dari kayu yang sangat tebal, dan dijamin tidak ambruk deh, lalu aq sholat di sudut ruangan yang gelap. Mungkin karena ruangan itu gelap, saat aq sholat , aq melihat bayangan dari ekor mataku, bayangan seorang wanita yang kaget melihatku sholat disebelah jendela, sampai-sampai dia bangun dan menghidupkan senter hapenya dan mengarahkannya kepadaku untuk memastikan apakah aq manusia apa syaitan, hahahahha.. berhubung saat itu aq menggunakan mukena untuk sholat. HAHAHAHAHHA.. pasti dia kaget.
Saat aq melakukan rukuk, barulah dia tenang karena aq adalah manusia bukan syeitan. hahahhaha.
Seusai sholat, aq naik ke kasur tebal dan empuk, bahkan selimutnya saja tebal sekali. kamarnya sejuk karena ACnya dingin sekali. Malam itu aq bersyukur sekali diberikan tumpangan untuk tidur, dan bersyukur sekali tidak terlantar.

Jam 9.00 am , PAK UP-HOSTEL.
Aq terbangun dan turun ke kamar mandi untuk pipis, lalu ke bawah untuk mengambil baju di tas yang terletak di loker. Aq melirik ke meja respsionis, disana Jay sedang melayani tamu, dan tersenyum kepadaku. Ah baik sekali orang ini, jika diindonesia sudah aq ajak jalan2. Aq begegas kekamar untuk merapikan kasur. Sesaat aq melihat isi kamar dan sempat mengabadikan beberapa sisi yang bisa menjadi referensi teman-teman semua. 😍

Kasurku ditingkat 2, karena aku tidur jam 3.30pm jadi terbangun telat sekali, tidak sholat shubuh.. 😢😢

Tanda Pengenal setiap tamu, dan digantung di sisi kasur.. unik ya! 😍

Tempat aq Sholat Isya, jelas banget bayanganku kalau berdiri disebelah jendela akan terlihat seperti penampakan..

Nama setiap kasur diambil dari nama jenis Olahraga, dan pastinya English Language..hehhe


Suasana Kamar  dengan total tamu 10 Orang, 3 Dorm kasur dikanan dan 2 dorm Kasur dikri,, 😤
Pemandangan dari luar Kamar Hostel..
Info Wifi  seperti Hostel lainnya.. # Pak-Up Hostel


Karena kelaparan, pisang ini saja yang mampu mengganjal disaat ini.. kalo di Indonesia pisang ini tidak dilirik .. 😣 

Rak Kecil disisi kanan Kasur, dan 2 Stop Kontak dan lampu mini untuk tidur. . 😖

Selimutnya tebal banget, , 😍
Rasanya malas untuk mandi, tapi berhubung Kak Chayca sudah mengajak mandi, akhirnya aq keluar kamar dan bertemu dengan wanita yang kakinya terkilir tadi malam. Aq mengobrol sebentar dan ternyata dia terkilir karena lompat dari hiking tidak seimbang, aq juga menceritakan jika dia diindonesia pasti aq anter ke tempat tukang urut langgananku. Hahahahaha...
Dia juga bilang sempat kesulitan naik tangga, dan saat itu dia juga kelaparan mau sarapan dan sangat kesulitan untuk berjalan. Aq sempat menawarkan bantuan tapi dia menolak dengan halus. Setelah itu aq kembali ke kamar, di kamar aq bertemu dengan pemilik hostel, dia juga baru selesai mandi. Kami bersapa dan akhirnya mengobrol panjang, dan aq baru tau namanya jay, dia bercerita banyak, tentang pacarnya tentang mantannya dan tentang keinginannya ke Bali. Aq menawarkan jasa jika dia ke Bali akan aq bantu dia, untuk balas budi baiknya.
Bahkan didepanku dia juga sempat video call dengan mantannya. Hanya saja mantannya itu yang berselingkuh. Memang dimana-mana laki-laki sama saja, doyan selingkuh. Curcol cynn.. 😜

Sampai akhirnya aq pun minta diri untuk mandi, dan berkemas. ternyata selama itu Kak Chayca tidak mandi, setelah aq turun Kak Chayca di ruang santai masih kumal dan belum mandi. Lalu kami berpamitan dengan Jay dan berfoto sebentar, dan aq sempat memberinya Mi Sedap yang aq bawa dari Indonesia. Kenang-kenangan dari Indonesia buat dia.

Setelah mengucapkan selamat tinggal kami meninggalkan tempat itu dan pergi ke hostel ke-3, hostel yang mahal dan hanya itu yang tersisa, dan Hostel itu terletak berdekatan dengan lokasi night Market. Namanya Green Tea Hostel. Akan disambung di next cerita ya.. hehehehe..

Here she is, kindness woman I met in Krabi - Thank you so much Jay.. oneday we will meet again in Indonesia.. 😊



PS :
Silahkan tinggalkan komen untuk sekedar sharing2 hehehe.. terima Kasih.

#  PART 5 ( GREEN TEA HOSTEL|| Night Market disiang Hari dan Jalan Kaki +/- 25 Meter) 

#Blog 09| | TRAVEL STORY | Located : KRABI ISLAND, THAILAND | 10.5.17| 08:27PM
"

Posting Komentar

0 Komentar